I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta
pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai
kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok
bangsa Meksiko dan Amerika Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih
sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara tempat jagung
berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak 65 . Tanaman
jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap tahunnya
terbesar dibanding tanaman biji-bijian yang lain. (Malti et
al., 2011).
Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif
terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat
tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea
mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian
lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan
betinanya terpisah (Belfield dan Brown, 2008).
Temperatur maksimal dari tanaman jagung mulai dari
fase pertumbuhan dan perkembangan adalah 18-32 derajat Celcius. Temperatur 35
derajat Celcius akan menyebabkan kematian pada tanaman jagung. Suhu udara
atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 12 derajat Celcius, dan
fase pertumbuhan adalah 21-30 derajat Celcius. Di daerah Asia Tenggara, fase
kekeringan yang terjadi pada April-Mei akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan
tanaman jagung (Belfield dan Brown, 2008).
Jagung dapat
menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan.
Jikakurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman
jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada
berkurangnya hasil panen (Belfield dan Brown, 2008).
Biji jagung digunakan untuk berbagai macam kebutuhan
diseluruh dunia. Jagung digunakan sebagai makanan pokok bagi beberapa negara
didunia. Jagung juga digunakan sebagai tepung gandum untuk membuat roti (Malti et
al., 2011).
Jagung manis (sweet corn) adalah varietas yang secara
genetis tinggi aakan gula dan rendah akan zat tepung dan sering dimakan pada
saat kondisinya belum matang. Beberapa varietas jagung telah dikembangbiakkan
menjadi berbagai macam penambahan fase pada pertumbuhan bunga betina, yang
sekarang kita kenal sebagai baby corn.
Zat tepung atau starch dari tanaman jagung juga dapat
dibentuk menjadi plastik, bahan perekat, dan berbagai macam produk kimia
lainnya (Malti et al., 2011).
Jagung adalah tanaman
yang sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung
tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam
tanah dan menggantikannya dengan air (Souza, 2009).
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui morfologi tanaman jagung.
2. Mengetahui anatomi tanaman jagung.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi Tanaman Jagung
Dalam sistematika
tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotiledon
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies : Zea mays L.
2.2 Morfologi Tanaman Jagung
2.2.1 Biji
Biji tanaman jagung
dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel,
endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari
hasil pemaneman (Belfield dan Brown, 2008).
2.2.2
Daun.
Daun terbentuk dari pelepah dan daun (leaf blade & sheath). Daun muncul dari ruas-ruas batang. Pelepah daun muncul
sejajar dengan batang. Pelepah daun bewarna kecoklatan yang menutupi hampir
semua batang jagung(Belfield dan Brown, 2008).
2.2.3 Batang
Batang tanaman jagung
beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang.
2.2.4 Akar
Sistem perakaran
tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara.
2.2.5 Bunga
Tanaman jagung
memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat
pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada
tongkol jagung.
2.3 Anatomi Tanaman Jagung
2.3.1 Akar
Akar pada tanaman
jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem
vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun
atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis.
2.3.2 Batang
Pada potongan
melintang tanaman jagung terdapat jaringan epidermis, sklerenkim,
parenkim, dan sistem vaskular.
2.3.3 Daun
Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama
dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula
sehingga bersifat kasar. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak
memiliki jaringan palisade.
2.3.4 Biji
Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma.
Jaringan endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula
pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh
sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan berbentuk
persegi.Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji adalah
pericarp (Malti et al., 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar