Sabtu, 29 Desember 2012

ANATOMI DAN MORFOLOGI JAGUNG


I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak 65 . Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap tahunnya terbesar dibanding  tanaman biji-bijian yang lain.  (Malti et al., 2011).

Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah (Belfield dan Brown, 2008).

Temperatur maksimal dari  tanaman jagung mulai dari fase pertumbuhan dan perkembangan adalah 18-32 derajat Celcius. Temperatur 35 derajat Celcius akan menyebabkan kematian pada tanaman jagung.  Suhu udara atau temperatur yang baik untuk perkecambahan adalah 12 derajat Celcius, dan fase pertumbuhan adalah 21-30 derajat Celcius. Di daerah Asia Tenggara, fase kekeringan yang terjadi pada April-Mei akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung (Belfield dan Brown, 2008).
Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan. Jikakurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen (Belfield dan Brown, 2008).
Biji jagung  digunakan untuk berbagai macam kebutuhan diseluruh dunia. Jagung digunakan sebagai makanan pokok bagi beberapa negara didunia. Jagung juga digunakan sebagai tepung gandum untuk membuat roti (Malti et al., 2011).

Jagung manis (sweet corn) adalah varietas yang secara genetis tinggi aakan gula dan rendah akan zat tepung dan sering dimakan pada saat kondisinya belum matang. Beberapa varietas jagung telah dikembangbiakkan menjadi berbagai macam penambahan fase pada pertumbuhan bunga betina, yang sekarang kita kenal sebagai baby corn. Zat tepung atau starch dari tanaman jagung juga dapat dibentuk menjadi plastik, bahan perekat, dan berbagai macam produk kimia lainnya (Malti et al., 2011).
Jagung adalah tanaman yang sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung  tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam tanah dan menggantikannya dengan air (Souza, 2009).
1.2 Tujuan

1. Mengetahui morfologi tanaman jagung.
2. Mengetahui anatomi tanaman jagung.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi Tanaman Jagung
Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Spermatophyta
Subdivisi           : Angiospermae
Kelas               : Monocotiledon
Ordo                : Poales
Famili               : Poaceae
Genus               : Zea
Spesies : Zea mays L.















2.2 Morfologi Tanaman Jagung

2.2.1 Biji
Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding sel, endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang terpenting dari hasil pemaneman (Belfield dan Brown, 2008).










2.2.2 Daun.

Daun terbentuk dari pelepah dan daun (leaf blade & sheath). Daun muncul dari ruas-ruas batang. Pelepah daun muncul sejajar dengan batang. Pelepah daun bewarna kecoklatan yang menutupi hampir semua batang jagung(Belfield dan Brown, 2008).
 









2.2.3 Batang
Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang.










2.2.4 Akar
Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara.
 











2.2.5 Bunga
Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina  terdapat pada tongkol jagung.












2.3 Anatomi Tanaman Jagung
2.3.1 Akar
Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis.

 









2.3.2 Batang
Pada potongan melintang tanaman jagung terdapat jaringan epidermis, sklerenkim,  parenkim, dan sistem vaskular.








2.3.3 Daun

Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade.
 








2.3.4 Biji

Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan berbentuk persegi.Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji adalah pericarp (Malti et al., 2011).
 


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar