Senin, 31 Desember 2012


Perancang Lambang Garuda Pancasila yang Terlupakan

 
 
 
 
 
 
195 Votes


Siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Read more…

Palagan Ambarawa 12-15 Desember 1945

 
 
 
 
 
 
73 Votes


Perjuangan heroik rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan memperjuangkan Kemerdekaannya sungguh tidak bisa diabaikan begitu saja, mereka bahu membahu dengan segala golongan, mulai dari petani, pedagang, guru, hingga para pelajar bersama dengan tentara tanpa mengenal rasa lelah, takut serta kelaparan berjuang menghadapi desingan peluru serta berondongan persenjataan modern milik para penjajah.
Sungguh perjuangan yang sangat menguras tenaga dan airmata, mengorbankan segalanya baik nyawa ataupun harta. Beribu bahkan berjuta nyawa rakyat Indonesia melayang demi kemerdekaan bangsa ini, mereka rela menyerahkan nyawanya menjadi martir demi anak cucunya nanti.
Read more…

Menelusuri Jejak Imigran Jawa di Suriname

 
 
 
 
 
 
51 Votes


Wajah Sidin pada pas foto di surat kesehatannya terlihat gagah. Pemuda asal Pekalongan itu menggunakan ikat kepala kain khas pemuda daerah pesisir Jawa, tidak berbaju dan bercelana putih.
Dalam foto tahun 1908 yang dibuat pemerintah kolonial Belanda untuk pelengkap surat kesehatan sebagai syarat mengiriman Sidin ke Suriname itu dia berpose duduk santai dengan tangan di atas paha.
Bagi cucu Sidin, foto itu mempunyai arti penting dan bersejarah.
Maurit S Hassankhan/Sandew Hira memuat foto Sidin itu dalam buku Historische Database Van Suriname, Gegevens Over de Javaanse Immigranten (Data Sejarah Suriname, Data Imigrasi Orang Jawa) yaitu buku yang berisi data para imigran Jawa ke Suriname.
Read more…

Foto Suku Jawa di Suriname

 
 
 
 
 
 
59 Votes

Marsinah oleh Marjinal

 
 
 
 
 
 
40 Votes

Kulihat
Buruh perempuan
Berkeringat
Membasahi bumi
Yang gelap
Energi yang kau curahkan
Begitu besar tlah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan terlupakan
Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada lara rintih caci maki
Kau hadapi
Keringat dan ketegaranmu
Mengalir deras tak ternilai
Hanya tetes darah dan air mata
Yang kau curah
Ooo Marsinah
Kau termarjinalkan
Ooo Marsinah
Matimu tak sia sia
Download disini: http://www.4shared.com/audio/y-TDTBH6/Marjinal_-_Marsinah.html
(Sumber: Kapanlagi.com)

Marsinah: Korban Orde Baru, Pahlawan Orde Baru

 
 
 
 
 
 
13 Votes

Kompas, edisi khusus ulang tahun, Rabu, 28 Juni 2000.

Jasad Marsinah diketahui publik tergeletak di sebuah gubuk berdinding terbuka di pinggir sawah dekat hutan jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten Nganjuk, lebih seratus kilometer dari pondokannya di pemukiman buruh desa Siring, Porong. Tak pernah diketahui dengan pasti siapa yang meletakkan mayatnya, siapa yang kebetulan menemukkannya pertama kali, dan kapan? Sabtu 8 Mei 1993 atau keesokan hari Minggunya? Seperti juga tak pernah terungkap melalui cara apapun: liputan pers, pencaraian fakta, penyidikan polisi, bahkan para dukun maupun pengadilan, oleh siapa ia dianaya dan di(ter)bunuh? Di mana dan kapan ia meregang nyawa, Rabu malam 5 Mei 1993 atau beberapa hari sesudahnya? Kita cuma bisa berspekulasi dan menduga-duga. Kita memang bisa mereka-reka motif pembunuhan dan menafsirkan kesimpulannya senidri. Tapi kita tak mampu mengungkap fakta-faktanya. Kunci kematiannya tetap gelap penuh misteri hingga kini, walau tujuh tahun berselang.
Read more…

Marsinah, Tragedi Seorang Buruh Perempuan

 
 
 
 
 
 
9 Votes


Hutan Wilangan, Nganjuk tanggal 9 Mei 1993. Awalnya adalah anak-anak yang bermain. Mengira bahwa kaki yang menjulur pada sebuah gubuk kelompok tani adalah milik orang gila yang biasa tidur di situ. Mereka menggoda sambil melempari dengan kerikil. Setelah berkali-kali dilempari dan tak ada reaksi, mereka pun mendekat. Alangkah terkejutnya ketika mereka mendapati bahwa kaki yang menjulur itu adalah kaki seorang mayat perempuan.
Mayat tersebut tergeletak dalam posisi terlentang. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka memar bekas pukulan benda keras. Kedua pergelangan tangannya lecet-lecet, diduga akibat diseret dalam tangan terikat. Tulang panggulnya hancur karena pukulan benda keras berkali-kali. Dari sela-sela pahanya ada bercak-bercak darah, diduga akibat penganiayaan dengan benda tumpul. Pada bagian yang sama menempel kain putih berlumuran darah. Mayatnya ditemukan dalam keadaan lemas.
Read more…

SEJARAH HARI BURUH SE-DUNIA (MayDay)

 
 
 
 
 
 
7 Votes

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan [kapitalisme] industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
Read more…

Tradisi Pernah Didefinisikan “Biadab”

 
 
 
 
 
 
6 Votes

Setelah William Thomas memperkenalkan istilah ”folk-lore” yang dimaknai sebagai pengakuan adanya sistem budaya dan pengetahuan masyarakat tradisional, 1846, Eropa Barat mulai bergerak melakukan studi tentang potensi seni yang dikategorikan ”tradisional” itu. Di Inggris, 1878, didirikan ”Folk-lore society” yang bekerja menerbitkan folklor lokal maupun yang berasal dari luar kebudayaan mereka. Negeri-negeri pemakai bahasa Jerman pun giat melakukan studi akademis: mengumpulkan, merekam, menulis dan mengklasifikasikan cerita- cerita rakyat, pakaian-pakaian tradisional yang khas, musik, tari, seni visual (gambar/lukis), serta aneka kerajinan masyarakat tradisional di pedesaan yang mereka sebut ”tak berpendidikan” dan ”tak tersentuh kehidupan modern”: sebutan yang terbias oleh definisi tradisi pada masa itu.
Read more…

Ratu Adil Bermodal Keris

 
 
 
 
 
 
11 Votes

KABAR itu disiarkan melalui radio tabung ketika fajar baru terbit, 4 Juni 1962. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, “Imam Negara Islam Indonesia”, “diringkus” tentara di persembunyiannya yang becek dan basah, di sebuah hutan yang tidak lebat di Jawa Barat.
Kastolani, komandan kompi Tentara Islam Indonesia di Brebes, Jawa Tengah, tak mampu menahan amarah. Ia berniat mengajak sembilan anak buahnya menyerbu markas Tentara Nasional Indonesia. Berusia 29 tahun ketika itu, Kastolani bertambah geram akan sikap para komandannya.
“Komandan Batalion” dan “Komandan Resor Militer” Tentara Islam Indonesia di Brebes justru menganjurkan prajuritnya menyerah. “Saya tegaskan: komandan yang menyerah akan saya tembak,” tuturnya kepada Tempo di rumahnya di Salem, Brebes, akhir Juli lalu.
Read more…

Kekasih Orang Pergerakan

 
 
 
 
 
 
7 Votes


BATU-BATU kali di atas nisan itu telah berlumut, di bawah payungan pohon-pohon menjulang. Ini sebuah kompleks makam keluarga di belakang Masjid Jamik di Kampung Bojong, Malangbong, di Garut, sebuah kota pedalaman di Jawa Barat. Suasana hening dan adem ketika Tempo berziarah ke sana pada Juli lalu. Di sinilah Dewi Siti Kalsum, istri Kartosoewirjo, yang akrab dipanggil Wiwiek, beristirahat untuk selamanya.
Lahir pada 1913, Dewi wafat 12 tahun lalu dalam usia 85 tahun. Bersebelahan dengan makam Dewi adalah kuburan Raden Rubu Asiyah, ibundanya, perempuan menak asal Keraton Sumedang, Jawa Barat. Di pemakaman ini Kartosoewirjo ingin dikuburkan. “Bapak ingin jenazahnya dekat dengan keluarga Malangbong,” kata Sardjono, anak bungsu Kartosoewirjo, kepada Tempo.
Read more…

Akar Yang Terserak

 
 
 
 
 
 
6 Votes


AWAL tahun lalu, Bambang Soerjadi, 74 tahun, kaget kedatangan tiga tamu tak dikenal. Mereka berbicara dengan aksen Sunda. Setelah disilakan duduk di kursi tua di ruang tamu rumahnya, salah seorang tamu-yang kurus dan berkumis-memperkenalkan diri sebagai Herman. Ia menantu Dianti, salah seorang anak Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. “Setelah itu, saya senang sekali,” kata Soerjadi. “Seperti sudah kenal lama.”
Bersama saudara-saudaranya, Herman datang dari Garut, Jawa Barat, untuk mengumpulkan kembali keluarga besar “Imam”-panggilan Kartosoewirjo-yang terserak. “Selama ini silaturahmi terputus,” kata Herman, yang dihubungi terpisah. Ia mengemban tugas wakil keluarga Kartosoewirjo. Pertemuan penuh haru di rumah di Jalan Setiabudi Nomor 20, Rembang, Jawa Tengah, itu diakhiri pelukan emosional
Read more…

Sejarah Singkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

 
 
 
 
 
 
6 Votes

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di Yogyakarta.
Dari nama daerah ini yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Status sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runutan sejarah berdirinya propinsi ini, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Read more…

Mampir di Masyumi

 
 
 
 
 
 
5 Votes

MASYUMI lahir pada 7 Agustus 1945, ketika Jepang mulai sibuk bertahan dalam Perang Pasifik. Dalam bukunya Bulan Sabit dan Matahari Terbit, Harry J. Benda melihat: Jepang merestui pendirian organisasi Islam itu dengan harapan kekuatan Islam membantu dalam perang. Padahal para pendiri Masyumi-Kiai Haji Wachid Hasyim, Mohammad Natsir, Kartosoewirjo, dan lainnya-menghendaki organisasi ini dapat menghadirkan semangat Islam dalam perang kemerdekaan.
Waktu itu Kartosoewirjo bukan pendatang baru. Sebelum terpilih sebagai Komisaris Jawa Barat merangkap Sekretaris I Masyumi, ia sudah aktif dalam Majelis Islam ‘Alaa Indonesia (MIAI), salah satu organisasi cikal bakal Masyumi. Bersama kawan-kawannya, atas izin Aseha-residen Jepang di Bandung-ia mendirikan cabang MIAI di lima kabupaten di Priangan.
Read more…

Marhaen dan Proletar (Oleh: Ir. Soekarno)

 
 
 
 
 
 
6 Votes


Di dalam konferensi di kota Mataram baru-baru ini, Partindo telah mengambil putusan tentang Marhaen dan Marhaenisme, yang poin-poinnya antara lain sebagai berikut:
1. Marhaenisme, yaitu Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokrasi.
2. Marhaen yaitu kaum Proletar Indonesia, kaum Tani Indonesia yang melarat dan kaum melarat Indonesia yang lain-lain.
3. Partindo memakai perkataan Marhaen, dan tidak proletar, oleh karena perkataan proletar sudah termaktub di dalam perkataan Marhaen, dan oleh karena perkataan proletar itu bisa juga diartikan bahwa kaum tani dan lain-lain kaum yang melarat tidak termaktub di dalamnya.
4. Karena Partindo berkeyakinan, bahwa di dalam perjuangan, kaum melarat Indonesia lain-lain itu yang harus menjadi elemen-elemennya (bagian-bagiannya), maka Partindo memakai perkataan Marhaen itu.
5. Di dalam perjuangan Marhaen itu maka Partindo berkeyakinan bahwa kaum Proletar mengambil bagian yang besar sekali.
6. Marhaenisme adalah azas yang menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang di dalam segala halnya menyelamatkan Marhaen.
7. Marhaenisme adalah pula cara perjuangan untuk mencapai susunan masyarakat dan susunan negeri yang demikian itu, yang oleh karenanya, harus suatu cara perjuangan yang revolusioner.
8. Jadi Marhaenisme adalah : cara perjuangan dan azas yang menghendaki hilangnya tiap-tiap kapitalisme dan imperialisme.
9. Marhaenis adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia, yang menjalankan Marhaenisme.
* * *
Read more…

Ketika Jawa Dilamun Candu – Opium to Java

 
 
 
 
 
 
6 Votes


SOSOK pria tua itu tergolek di atas bale-bale bambu. Badannya kurus kerontang, dimiringkan ke satu sisi. Ia melepaskan ikat kepalanya, rambutnya yang panjang tergerai di bantal dekil. Seorang wanita muda, dengan kerling mata menggoda, datang menghampirinya. Wanita pelayan ini menating sebuah kotak kecil berisi opium, alias candu.
Ia mengambil secuil benda mirip dodol itu dari kotak, dan mencampurnya dengan tembakau rajangan halus. Jari-jemari wanita muda itu kemudian memilin campuran tadi menjadi bola-bola kecil, kira-kira seukuran biji kacang. Bola-bola candu ini lalu dimasukkan ke dalam mangkuk pipa pengisap opium, lalu dibakar dengan nyala api lampu minyak.
Read more…

Murid Tjokroaminoto di Peneleh

 
 
 
 
 
 
6 Votes

RUMAH bercat putih di Jalan Peneleh, Surabaya, itu baru dikapur ulang. Di bagian depan, pintu kayu jati dan dua jendela kecil yang mengapitnya pun baru dicat warna hijau. Selebihnya, tak ada yang baru dari rumah yang dulu dimiliki Haji Oemar Said Tjokroaminoto ini. “Lantainya saja masih dari semen,” kata Mariyun, ketua rukun tetangga setempat.
Rumah pendiri Sarekat Islam yang punya banyak kamar itu pernah menjadi tempat indekos tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dari berbagai aliran, di antaranya Soekarno dan Semaoen, pendiri Partai Komunis Indonesia. Soekarno pernah tinggal di salah satu kamar berlangit-langit rendah di loteng.
Read more…

Santri Abangan dari Hutan Jati

 
 
 
 
 
 
3 Votes

SEKARMADJI Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1907 di Cepu, Jawa Tengah-kota dengan romansa Bengawan Solo dan belukar hutan jati. Sang ayah, Kartosoewirjo, mantri candu pemerintah Belanda, memberinya nama Sekarmadji Maridjan. Kelak nama ayahnya disematkan di belakang nama sang bayi. Kakek si orok adalah Kartodikromo, Lurah Cepu. Rumah sang kakek tempat Sekarmadji lahir, di belakang pasar lama, kini telah musnah.
Yang tersisa adalah rumah di Jalan Raya Cepu 15, milik Kartodimedjo, paman Sekarmadji, yang sempat menjadi pamong praja pemerintah Belanda. Rumah kayu jati berkapur putih yang dibangun pada 1890 itulah tempat berkumpul keluarga besar Kartodikromo. “Ini rumah induk, tempat jujugan keluarga besar kami,” kata Nuk Mudarti, 75 tahun, keponakan Sekarmadji.
Read more…

Imam Pemberontak Dari Malangbong

 
 
 
 
 
 
2 Votes

Berasal dari keluarga abangan, sekarmadji maridjan Kartosoewirjo menjadi pemimpin pemberontakan darul islam. hampir lima puluh tahun setelah kematiannya, pemikiran dan cita-cita mendirikan negara islam masih bergelora di kalangan sebagian umat islam negeri ini.
DI Teluk Jakarta, sang “Imam” mengembuskan napas terakhir setelah tubuhnya diterjang peluru regu tembak. Toh, hampir lima puluh tahun setelah kematiannya, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo masih terus mengilhami berbagai kelompok di negeri ini yang ingin menegakkan sebuah “Negara Islam”-baik dengan jalan damai maupun kekerasan.
Read more…

Cournelis de Houtman: Pembuka Jalan Penjajahan Belanda di Nusantara

 
 
 
 
 
 
2 Votes


CORNELIS de Houtman (lahir di Gouda, Belanda, 2 April 1565 – Tewas di Aceh, 1599), adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Nusantara dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat kedatangan de Houtman, Kerajaan Portugis telah lebih dahulu memonopoli jalur-jalur perdagangan di Nusantara. Meski ekspedisi de Houtman banyak memakan korban jiwa di pihaknya dan bisa dikatakan gagal, namun ekspedisi de Houtman yang pertama ini merupakan kemenangan simbolis bagi pihak Belanda karena sejak saat itu kapal-kapal lainnya mulai berlayar untuk berdagang ke Timur.
Read more…

Boven Digoel, Kota Bersejarah yang Terlupakan

 
 
 
 
 
 
3 Votes

Sejarah mencatat Boven Digoel (kemudian disebut Boven Digul) sebagai bagian
integral dalam lintasan sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Di tempat itu
banyak bukti sejarah yang terdiam kaku tak terawat. Padahal, benda-benda
bernilai historis itu merupakan alat bukti, bahkan bisa dijadikan bahan
pelajaran sejarah perjuangan pendiri bangsa ini bagi generasi sekarang.
Sejarah mencatat pula, pada zaman Belanda, Digul merupakan tempat yang
menakutkan, jauh terisolasi di tengah lebatnya hutan belantara. Mengerikan.
Bukan hanya karena alamnya demikian keras, namun juga ada siksaan kaum
kolonialis, ada tangisan kesedihan, kegeraman dan kertakan gigi, bahkan darah
yang tertumpah untuk sebuah perjuangan membebaskan diri dari belenggu
kolonialis.
Read more…

Jusuf Ronodipuro, Penyebar Kabar Proklamasi

 
 
 
 
 
 
8 Votes

Di negara dengan luas wilayah sebesar Indonesia, tentu bukan perkara
mudah mengabarkan berita proklamasi ke seluruh penjuru Nusantara pada
tahun 1945. Hanya radio lah yang bisa menjangkau seluruh pelosok
negeri. Kala itu satu-satunya stasiun radio yang ada hanyalah Hoso
Kyoku, milik Dai Nippon. Lalu bagaimana kabar kemerdekaan kita bisa
disebarluaskan?
Adalah seorang pria muda bernama Jusuf Ronodipuro yang kala itu
bekerja di Hoso Kyoku Jakarta (Radio Militer Jepang di Jakarta) yang
mengumandangkan pesan penting tersebut. Ia menuturkan kisahnya.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jusuf muda yang bekerja sebagai
reporter di Hoso Kyoku datang seperti biasa ke kantornya di Jalan
Medan Merdeka Utara. Suasana pagi itu tampak lain, beberapa orang
Jepang yang bekerja di radio tersebut tampak bergerombol, mereka
berbisik-bisik dalam suasana yang muram, bahkan gadis-gadis Jepang
terlihat menangis.
Read more…

Hj Munasiah Nadjamuddin, Seniman Multi Talenta

 
 
 
 
 
 
2 Votes

KEMAUAN dan kerja keras membawanya menjadi sosok yang dikenal sebagai seniman wanita multi talenta. Disebut multi talenta karena ia menciptakan karya-karya besar di beberapa bidang kesenian dan sastra sampai saat ini. Dia adalah Hj Munasiah Nadjamuddin.
Beberapa karya wanita yang lahir 70 tahun silam ini. Di bidang seni tari, wanita bersuamikan (almarhum) Najamuddin (tokoh sepakbola Makassar) mampu menciptakan, Tari Pagalung, Tari Nelayan, Tari Patoeng, Tari Batara, dan beberapa tarian lainnya. Semua diciptakannya dengan “menguras” otaknya sendiri.
Read more…

SEJARAH KONFERENSI ASIA AFRIKA

 
 
 
 
 
 
7 Votes

Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945,tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama dibelahan bumi Asia Afrika,masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung,bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.
Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideology maupun kepentingan,yaitu Blok Barat dan Blok Timur.Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap Blok berusaha menarik negara-negara Asia dan afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini mengakibatnkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung diantara dua Blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan nama “Perang Dingin”.
Read more…

Tentang Rupiah

 
 
 
 
 
 
3 Votes

Sehari-hari kita tak pernah lepas dari rupiah. Pernahkah kita berpikir mengapa Indonesia menggunakan nama mata uang rupiah?
Ternyata, perkataan “rupiah” berasal dari kata “Rupee”, satuan mata uang India.
Sebelum menggunakan Rupee, Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, pemerintah kolonial memperkenalkan mata uang baru, yakni Gulden Hindia Belanda.
Read more…

Taman Mini Indonesia Indah

 
 
 
 
 
 
3 Votes

TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata terkenal di Indonesia dan merupakan kawasan objek wisata yang terbilang megah dengan luas area 165 hektar, terletak di Jakarta Timur.
Lahan tersebut awal mulanya merupakan daerah persawahan dan perladangan milik rakyat, namun kemudian ditransformasikan menjadi kawasan wisata TMII. Taman mini indonesia indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat merepresentasikan kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sedangkan tujuan pendirian taman miniatur ini adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan lain-lain.
Read more…

Sejarah Sumpah Pemuda Keturunan Arab

 
 
 
 
 
 
5 Votes

Sumpah Pemuda Keturunan Arab memiliki 3 butir pernyataan yaitu: 1. Tanah Air Peranakan Arab adalah Indonesia. 2. Peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (mengisolasi diri) 3. Peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah-air dan bangsa Indonesia.
Pada tanggal 4-5 Oktober 1934, para pemuda keturunan Arab di Nusantara melakukan kongres di Semarang. Dalam kongres ini mereka bersepakat untuk mengakui Indonesia sebagai tanah air mereka, karena sebelumnya kalangan keturunan Arab berangapan bahwa tanah air mereka adalah negeri-negeri Arab dan senantiasa berorientasi ke Arab. Kongres pemuda keturunan Arab ini jarang diketahui masyarakat karena tidak diajarkan dalam mata pelajaran sejarah di Indonesia. Padahal, sumpah pemuda keturunan arab ini memiliki konsekuensi yang besar bagi diri mereka sebagai keturunan arab dan bagi dukungan perjuangan kemerdekaan di Indonesia.
Read more…

Bogor / Buitenzorg

 
 
 
 
 
 
3 Votes

Bogor selain berarti tunggul kawung, juga berarti daging pohon kawung yang biasa dijadikan sagu (di daerah Bekasi). Dalam bahasa Jawa “Bogor” berarti pohon kawung dan kata kerja “dibogor” berarti disadap. Dalam bahasa Jawa Kuno, “pabogoran” berarti kebun kaung. Dalam bahasa Sunda umum, menurut Coolsma, L “Bogor” berarti “droogetapte kawoeng” (pohon enau yang telah habis disadap) atau “bladerlooze en taklooze boom” (pohon yang tak berdaun dan tak bercabang). Jadi sama dengan pengertian kata “pugur” atau “pogor”.
Akan tetapi dalam bahasa Sunda “muguran” dengan “mogoran” berbeda arti. Yang pertama dikenakan kepada pohon yang mulai berjatuhan daunnya karena menua, yang kedua berarti bermalam di rumah wanita dalam makna yang kurang susila. Pendapat desas-desus bahwa Bogor itu berarti “pamogoran” bisa dianggap terlalu iseng.
Setelah sekian lama hilang dari percaturan historis yang berarti kurang lebih selama satu abad sejak 1579, kota yang pernah berpenghuni 50.000 jiwa itu menggeliat kembali menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Reruntuhan kehidupannya mulai tumbuh kembali berkat ekspedisi yang berturut-turut dilakukan oleh Scipio pada tahun 1687, Adolf Winkler tahun 1690 dan Abraham van Riebeeck tahun 1704, 1704 dan 1709. Dalam memanfaatkan wilayah yang dikuasainya, VOC perlu mengenal suatu wilayah tersebut terlebih dahulu. Untuk meneliti wilayah dimaksud, dilakukan ekspedisi pada tahun 1687 yang dipimpin Sersan Scipio dibantu oleh Letnan Patinggi dan Letnan Tanujiwa, seorang Sunda terah Sumedang.
Read more…

Asal Usul Lipstik

 
 
 
 
 
 
2 Votes

Pada zaman Tiongko kuno, terutama di Dinasti Tang, ada tujuh langkah
 dalam membuat kosmetik untuk wanita cantik : alas bedak, menerapkan warna ke
wajah, mewarnai alis mata, menerapkan “warna emas pada dahi”, melukis lesung, menghiasi pipi dan memulas pewarna bibir, yang menjadi cikal bakal lipstik modern saat ini.
Jika mata adalah jendela jiwa, bibir adalah cermin dari karakter dan temperamen seseorang. Merias bibir mengalami sejarah panjang dan memiliki berbagai pola pada periode yang berbeda.
Hal ini diyakini bahwa merias bibir pada awalnya dilakukan pada ritual keagamaan. Seiring waktu berlalu, orang menyadari bahwa itu bisamenghidupkan semangat seseorang dan kadang-kadang bahkan bisa mengungkapkan status sosial seseorang. Sebagai akibatnya, bahan-bahan yang berbeda untuk produk kecantikan bibir terus menerus dikembangkan dan digunakan untuk membuat bibir merah dan cerah, membentuk seni makeup.
Read more…

Sejarah Gerakan Perempuan

 
 
 
 
 
 
3 Votes

Awal Gerakan Perempuan di Dunia
Kami tidak meminta untuk diistimewakan atau berusaha merebut kekuasaan tertentu. Yang sebenarnya kami inginkan adalah sederhana, bahwa, mereka mengangkat kaki mereka dari tubuh kami dan membiarkan kami berdiri tegap sama seperti manusia lainnya yang diciptakan Tuhan (Sarah Grimke, 1837)
Awal gerakan perempuan di dunia tercatat di tahun 1800-an . Ketika itu para perempuan menganggap ketertinggalan mereka disebabkan oleh kebanyakan perempuan masih buta huruf, miskin dan tidak memiliki keahlian. Karenanya gerakan perempuan awal ini lebih mengedepankan perubahan sistem sosial dimana perempuan diperbolehkan ikut memilih dalam pemilu. Tokoh-tokoh perempuan ketika itu antara lain Susan B. Anthony, Elizabeth Cady Stanton dan Marry Wollstonecraft. Bertahun-tahun mereka berjuang, turun jalan dan 200 aktivis perempuan sempat ditahan, ketika itu.
Read more…

Sejarah UUD 1945

 
 
 
 
 
 
4 Votes

Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949
Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel (“Semi-Parlementer”) yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.
Read more…

Ibu Dewi Soekarno

 
 
 
 
 
 
5 Votes


Sejarah Ibu Dewi Soekarno sendiri sangat amat menarik, lahir di Tokyo, Jepang, 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto, lahir dari keluarga miskin, beliau berjuang keras untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi atau artis, terlahir dengan kecantikan yang alami, beliau bisa mendapatkan tempat di dunia entertainment. Ketika masih SMA, beliau sudah bekerja sendiri secara diam-diam, membanting tulang untuk memenuhi keinginannya. Uang yang didapat dari hasil kerjanya digunakan untuk membayar les menyanyi dan ballet.
Di tahun 1959, beliau berpartisipasi mengisi acara di hotel Imperial, Tokyo yang merupakan momen yang bakal merubah hidupnya. Ketika itu pemerintah Jepang sedang menyambut kehadiran Bapak Soekarno sebagai Presiden Pertama RI pasca kemerdekaan Indonesia. Singkat cerita, beliau menikah dengan Bapak Soekarno sebagai istri ketiga pada tanggal 3 maret 1962 dan Bapak Soekarno memberi nama baru kepada beliau yaitu Ratna Sari Dewi Soekarno, ketika itu beliau masih berusia 19 tahun. Sejak menikah dengan Bapak Soekarno, beliau menikmati ketenaran dan kehidupan yang sangat makmur dan posisi terhormat sebagai istri dari seorang Presiden Indonesia. Dari salah satu artikel berbahasa mandarin, akibat dari pernikahan ini, hubungan Jepang dan Indonesia semakin membaik dengan banyaknya proyek-proyek besar yang diperoleh pemerintah Jepang di Indonesia dan Ibu Dewi Soekarno juga berperan aktif dalam melindungi asset-asset Jepang di Indonesia serta aktif membantu para tentara Jepang yang masih tertinggal di Indonesia. Peningkatan hubungan ini juga membuat Jepang memberikan bea siswa kepada 500 orang Indonesia untuk belajar ke Jepang.
Read more…

Sejarah Arung Jeram

 
 
 
 
 
 
3 Votes

Sejak zaman purba kala manusia yang mendiami bumi ini lebih banyak tinggal di daerah dimana terdapat banyak air. Dalam melangsungkan hidupnya manusia selalu mengarungi sungai-sungai untuk mencari bahan makanan atau yang lainnya. Dan peralatan yang mereka pergunakan adalah benda-benda yang terdapat disekitar mereka misalnya, batang pohon yang diikat banyak sebagai media untuk mengapung. Ada juga yang membuat perahu dari batang pohon yang besar dimana batang pohon tersebut kemudian dilubangi. Suku di Canada zaman dahulu telah memulai pengembangannya, lalu orang-orang Carib Indian mengembangkannya dan menamakannya Pirogue, sedangkan orang primitif biasa menyebutnya Dug Out Canoe. Orang-orang Maoris dari New Zealand mengembangkan Dug Out Canoe maha besar untuk mengangkut pasukan tempur mereka. Sementara suku Kwakiuti Indian daei Vancouver, Canada mengiasi perahu mereka dengan ukiran yang indah. Bark Out Canoe adalah pengembangan dari Dug Out Canoe, dimana dibuat dari tempelan papan-papan oleh orang Indian Amerika Utara. Orang Eskimo mencip takan Skin Covered Craft yaitu perahu yang dibungkus dengan kulit binatang agar tidak tembus air.
Read more…

Raden Mas Tirto Adhi Soerjo

 
 
 
 
 
 
3 Votes


Tak banyak yang tahu, siapa Tirto Adhi Soerjo, seorang pelopor, masterpiece dalam bidang media dan pergerakan nasional yang sesungguhnya. Kisahnya terangkum jelas dalam buku-buku karya Pramudya Ananta Toer, Tetralogi Pulau Buru. Yang beberapa waktu lamanya di larang beredar oleh penguasa Indonesia dan kembali muncul ketika rezim orde baru runtuh.
Read more…

Keindahan Tersembunyi Pulau Nusakambangan

 
 
 
 
 
 
4 Votes

Mendengar nama Nusakambangan kesan yang ada di pikiran kita hanyalah salah satu, rumah tahanan untuk para napi dengan kasus berat. Tidaklah heran sering muncul konotasi menyeramkan tentang pulau di dekat kota Cilacap itu. Namun kalau kita mengunjunginya sendiri, ternyata pulau ini menyimpan banyak potensi wisata yang menakjubkan. Dijamin setelah itu tidak ada alasan lagi untuk menyebut pulau ini mengerikan.
Mengingat statusnya sebagai pulau tahanan napi kelas berat bagi siapa saja yang ingin berkunjung disini harus mengantongi ijin dari Departemen Kehakiman. Pulau Nusakambangan dapat ditempuh lewat kota Cilacap. Keduanya hanya berjarak beberapa ratus meter dipisahkan oleh laut, sehingga dapat terlihat dengan terlihat jelas kalau kita melihatnya dari kota Cilacap. Dari Pelabuhan Lo Manis di Cilacap, sudah mulai terlihat birunya air laut di sekitar pantai yang relatif bersih. Pelabuhan ini adalah jalan akses untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan.
Read more…

PERINGATAN – WIJI THUKUL

 
 
 
 
 
 
4 Votes

jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
kalau rakyat sembunyi dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam
apabila usul ditolak tanpa ditimbang suara
dibungkam kritik
dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!
Solo, 1986 – Wiji Thukul

MAKIN TERANG BAGI KAMI – WIJI THUKUL

 
 
 
 
 
 
2 Votes

tempat pertemuan kami sempit
bola lampu kecil cahaya sedikit
tapi makin terang bagi kami
tangerang – solo – jakarta kawan kami
Read more…

Soekarno Sang Penggali Pancasila

 
 
 
 
 
 
4 Votes

Soekarno adalah proklamator kemerdekaan dan presiden pertama Republik Indonesia yang memerintah sejak 18 Agustus 1945 sampai 27 Maret 1968. Namun sebelumnya, pada 12 Maret 1967, kekuasaannya sebagai presiden telah dicabut oleh MPRS dan dilimpahkan kepada Soeharto yang secara resmi menggantikannya pada 27 Maret 1968.
Soekarno atau lebih dikenal sebagai Bung Karno, lahir 6 Juni 1901 di Surabaya. Ayahnya adalah seorang guru sekolah rendah, bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo. Ibunya bernama Ida Nyoman Rai.
Sampai kelas 5, Soekarno bersekolah di sekolah desa Inlandse School di Tulungagung. Kemudian ia melanjutkan ke Europese Lagere School di Mojokerto. Pada umur 15 tahun ia masuk Hogere Burger School di Surabaya. Disini ia mondok di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Ketua Sarikat Islam, salah satu tokoh utama pergerakan nasional.
Read more…

Sultan Mahmud Badaruddin II

 
 
 
 
 
 
5 Votes

Sultan Mahmud Badaruddin II adalah pemimpin kesultanan Palembang-Darussalam (1803-1819), setelah masa pemerintahan ayahnya, Sultan Mahmud Badaruddin.
Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali memimpin pertempuran melawan Britania dan Belanda, diantaranya yang disebut Perang Menteng. Tahun 1821, ketika Belanda secara resmi berkuasa di Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II ditangkap dan diasingkan ke Ternate.
Read more…

Sultan Ageng Tirtayasa

 
 
 
 
 
 
2 Votes

Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.
Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten.
Read more…

Douwes Dekker

 
 
 
 
 
 
4 Votes

Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi( Pasuruan, 8 Oktober 1879- Bandung, 28 Agustus 1950) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah putra dari Auguste Henri Edouard Douwes Dekker dan Louisa Margaretha Neumann.
Read more…

Soe Hok Gie: Kegelisahan tanpa Ujung

 
 
 
 
 
 
4 Votes

Peristiwa itu masih melekat di benak Herman Lantang, 65 tahun. “Man, entar turunnya bareng gue. Lu, gue tunggu di sini,” kata Soe Hok Gie.
Soe Hok Gie beristirahat di sebuah ceruk. Ia menggigil kedinginan. Udara Gunung Semeru sangat menusuk waktu itu,16 Desember 1969. Dari Ranu Kumbolo, sebuah danau di Gunung Semeru, Herman Lantang, Aristides Katoppo, Soe Hok Gie, Idhan Lubis, Freddy Lasut, Rudi Badil, Abdurachman, dan Wiyana bergerak menuju Arcopodo yang terletak pada ketinggian 3.200 meter di atas permukaan laut—pos terakhir sebelum puncak.
Read more…

Realisme Pramoedya Ananta Toer

 
 
 
 
 
 
4 Votes


Sebagai salah seorang sastrawan Indonesia, menurut Umar Kayam, Pramoedya Ananta Toer merupakan seorang figur transisional. Umurnya di sekitar angka yang sama dengan kebanyakan sastrawan Angkatan 45, tetapi latar belakang pendidikan (di mana ia tidak termasuk yang bersekolah pada sekolah menengah Belanda) dan latar belakang budaya Jawa-nya yang begitu kuat, membuatnya berbeda dengan anggota lain kelompok tersebut.
Cerita-cerita yang ia tulis tidak menampakkan tradisi jenaka dan sarkastik sebagaimana Idrus, Balfas, atau Asrul Sani, melainkan justru lurus, serius, dan dengan gaya naratif dramatis. Bahasanya pendek dan penuh sugesti, seperti narasi yang biasa dibawakan seorang dalang pada pertunjukan wayang.
Read more…

Tato Mentawai, Tato Tertua di Dunia

 
 
 
 
 
 
4 Votes


SUMATERA BARAT – Pada hari kedua di Mentawai, saya dan Anti berkesempatan berkunjung ke rumah seorang dari Suku Mentawai. Sebelumnya, kami sudah pernah membaca dan mendengar cerita mengenai Suku Mentawai dan kebudayaannya yang terpelihara. Kali ini, kami hendak berkenalan langsung dan melihat seperti apa kehidupan sehari-hari Suku Mentawai di Pulau Siberut.
Menggunakan perahu bermotor, kami menempuh perjalanan sekitar empat puluh dari Muara Siberut untuk mencapai perkampungan terdekat. Kami menuju hulu Sungai Gereget yang lebar dan berair tenang. Di kanan kiri terdapat hutan bakau dan pohon sagu yang rimbun. Sesekali kami berpapasan dengan Suku Mentawai yang sedang menaiki pompong (perahu kayut tradisional Mentawai).
Read more…

Sejarah Kampung Ambon

 
 
 
 
 
 
2 Votes


Anda tahu kampung Ambon?, buat masyarakat Jakarta yang tinggal di sekitar Rawasari,kayu putih, pulo Mas dan rawamangun serta rawa Kerbo, dan sekitarnya nama kampong Ambon tidak asing.
Daerah kampung ambon yang sekarang ini lebih banyak di huni oleh orang sumatera khususnya suku Batak dan dikenal sekarang dengandaerah “Mardongan”, diduga dahulunya (dari beberapa sumber) adalah tempat kuburan tentara Ambon yang pro kompeni. Adapun sumber lain yang mengatakan kata kampuing Ambon atau dulunya disebut “Kumpi Ambon”, adalah tempat atau tinggalnya kuburan yang dikeramatkan oleh masayarakat kampung Ambon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar